Kamis, 31 Januari 2013

Terserah mau kasih judul apa

Disela makan siang aku terpojok di lantai dasar gedung ini.
dari HP butut putih ini aku hidupkan sebuah lagu karya SO7 - buat aku tersenyum.
sekali lagi entah apa yang membuat sebulan ini hidup tidak menjadi hidup.
bodohnya aku menanyakan itu kepada diriku sendiri,
ini bukan hanya sekedar tulisan keyboard , namun perasaan kegundahan.
aku bertanya kepada bayanganku di air gupakan bekas hujan sore itu, apa yang membuat diri ini seakan diterjang rindu teramat oleh makhluk ciptaan nya.

Kembali aku bertemu dengan sang jumat, namun bukan di hari jumat seperti pertemuan sebelumnya, aku bertemu kembali olehnya di hari sabtu.
dimana hari favorit muda-mudi, karena dihari itu banyak sepasang kekasih memadu cinta. aku hanya memadu angan-angan. miris

Di hari itu  aku bertemu dengannya
sesosok makhluk yang satu bulan ini membuat diriku seperti kehilangan nyawa untuk menerjang kejamnya hidup. ah klasik
diri ini sontak terdiam, makhluk itu membuat aku menjadi orang yang berkhayal.
sabtu itu aku tak terlalu bersemangat untuk bertemu dengannya, seakan aku akan bertemu oleh malaikat maut yang nyatanya ia adalah makhluk buas yang mempunyai pesona,
tergerus dipipi kirinya sebuah lubang kecil, iya itu lesung pipinya yang membuat ku tidak bosan untuk memandanginya.

Kedua bola mata ini sudah berani cukup lama untuk memperhatikan wajah tengilnya,
namun mata ini dan matanya tidak sempat menatap lama, kami saling membuang tatapan itu ketika bola mata ini beradu, atau dia yang membuangnnya, aku yang mencuri tatapannya.
obrolan pada saat itu membuat ku menekuk wajah ini 10 kali lipat, obrolan minta di carikan pasangan hidup , jujur aku terhempas dengan obrolan itu, aku masuk ke lubang waktu kesiasiaan.
hati ini berbisik kepada naluri "sudah kamu salah, bukan dia orang yang kamu cari, selama ini persepsi dan spekulasi mu itu seperti seorang kakek yang ingin mengendarai pesawat".
naluri ku membalas dan membisikan ke hati "memang selama ini aku hanya mempunyai persepsi dan spekulasi yang berlebihan yang membuat ku jadi seperti ini, aku gak blh seperti ini terus kan?"
hati membalasnya "aku gak bisa menjawabnya, hanya dia yang bs menjawab pertanyaan itu"
naluri : "jika ia hanya diam dan aku jg diam, bagaimana?"
hati menjawab " mati saja kau!!"

Saya kangen makan ditempat nasi uduk itu lagi, kangen sambel merahnya, kangen ayamnya yg empuk.
saya juga rindu 2 circle k itu.
maaf saya bohong , saya rindu dengan orang yang pergi dengan saya saat itu.
menyayat jika di ingat-ingat terus karena hanya saya yang mengingatnya.
saya rindu suaranya, suara yang agak serak
begitupun dengan senyumannya, senyuman yang membuat pipi kirinya tergerus kempot ke dalam, dan juga lirikan matanya yg mengandung beribu-ribu pertanyaan

Diri ini, kepala seakan mau meledak bak bom hirosima yg menghancurkan negara jepang, namun bisa aku tahan. tak kan pernah aku biarkan untuk meluap karena aku takut jika nanti akan berakibat kurang senang utk nya, dan saat ini aku merasakan engkau mengapa. maaf jika selama ini aku salah mengartikannya, salah dengan sikap dan perilaku yg engkau lakukan dihadapan ku. aku menyesal telah membuat karya pemikiran sendiri. hei tenang, aku mencoba untuk terbang ke dunia nyata bersama segerombolan burung elang agar aku merasa sadar dan dilindunginya.
jika nanti kamu berdoa, aku titip salam untuk tuhanmu, bilang , maaf aku udah lancang suka dengan umatnya.
















0 komentar:

Posting Komentar

 
;