continue.. 20092012

Jam menunjukan pukul 13.18 wib pada tgl 19 september 2012, belum ada pikiran mau ngapain utk menyambut ulang tahun seorang bocah yang sedang beranjak ABG umurnya sudah hampir 15 tahun, umur-umur yang sedang nakal-nakalnya, umur yang susah untuk dikendalikan, umur yang gak bisa untuk menahan emosi jiwa, umur yang sakral. Ini tahun ke-3 gua kenal dengan anak ini. Sepertinya tahun ini juga gak bisa ke malang lagi untuk ngucapin langsung ke dia. Berbicara langsung dihadapannya “selamat ulang tahun de” sambil menunjulurkan tangan kearahnya. Gak bisa lihat ekspresi wajahnya pada saat gua ngucapin langsung. Mungkin ekspresinya bisa jutek, bisa senyum-senyum gak jelas, bisa biasa aja datar tanpa ekspresi bahkan wajahnya bisa cemberut seperti kertas yang dilipat 7 lipatan atau seperti kue putu yang

hidup ini enggak sempurna kok

Hai mimpi aku ingin bertanya
jika mimpi itu tidak menjadi nyata, apa yang harus aku lakukan?
kamu bisa menjawab itu mimpi?

(tetap menocaba dan lakukan yang terbaik untuk diri sendiri, hidup harus terus berjalan, karena mimpi gak cuma satu, jawabnya)

seorang teman berkata kepada saya berusaha sebisa mungkin buat mengejar mimpi kita, jika ternyata memang gak bisa, let it go and find new dreams.

hai mimpi sudah lama aku bermimpi sejak aku ingin menjadi seseorang aku mulai bermimpi, aku ingin bertemu mimpi saya..
hai mimpi kamu itu abstrak, aku bisa merasakannya bahkan aku bisa menyentuhnya ketika aku mulai memejamkan mata ini,
mimpi.. aku bisa senyum-senyum sendiri bak manusia yang sudah tak berakal, tapi mimpi...
ketka aku terbangun dan tersadar engkau hanya sebuah khayalan,
aku bagaikan disiram air bah yang alirannya semakin hari semakin jauh, jauh sekal, sampai tak terlihat lagi dan akhirnya aku mulai berpaling dengan